Rabu, 11 Agustus 2021

3 Alasan Mengapa Fintech Tumbuh Subur di Indonesia


 

Storial - Kemajuan teknologi digital yang selama ini sudah kita rasakan bersama-sama memang membawa pengaruh yang baik untuk semua kalangan. Proses layanan yang sudah ada, dibuat sangat mudah dan cepat, mulai dari memesan makanan, membaca berita sampai layanan dana cepat sudah beradaptasi dengan kemajuan teknologi. 

 

Bicara soal layanan keuangan yang sudah banyak beralih ke digital, akhir-akhir ini memang banyak sekali fintech yang bermunculan dan menawarkan layanan keuangan mulai dari dompet digital, investasi terbaik untuk pemula, kredit online sampai pinjaman dana. Seakan-akan menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia dalam urusan layanan keuangan yang selama ini terkesan ribet. 

 

Disamping itu, trend jual beli online juga sudah sangat meningkat. Hal ini menjadi faktor pendukung bertambahnya arus uang yang dihasilkan dari dunia digital. Melihat masih banyak peluang, mulai dari tahun 2007 bermunculan fintech di Indonesia dengan berbagai macam jenis layanan keuangan digital. 

 

Hingga saat ini, data OJK pada Juli 2019 menyatakan bahwa terdapat lebih dari 11 juta pengguna fintech lending di Indonesia, dengan jumlah akumulasi penyaluran pinjaman yang dikucurkan oleh fintech mencapai 49,79 triliun rupiah atau meningkat 119,69% dibanding dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya yaitu Juli 2018. Bisa dilihat bahwa antusias masyarakat pada layanan layanan keuangan digital ini sangatlah besar. 

 

Alasan Fintech Berkembang di Indonesia

Keunggulan-keunggulan yang sudah disebut di atas, ternyata diterima baik oleh masyarakat Indonesia beriringan juga dengan berkembangnya trend jual beli online. Namun tidak hanya itu, berikut penjelasan mengapa fintech tumbuh subur di kalangan masyarakat Indonesia. 

 

1. Menjangkau Berbagai Kalangan

Fintech terbukti mampu menjangkau berbagai macam kalangan mulai dari kalangan kelas atas, milenial yang tidak bisa mendapatkan akses kredit hingga pengusaha mikro atau UMKM yang sudah mulai digeluti para pengusaha muda. 

 

Permasalahan kalangan kelas menengah hingga ke bawah adalah ketika berhadapan dengan layanan keuangan, ada syarat-syarat mutlak yang sekiranya harus dipenuhi agar bisa mendapatkan pinjaman, tabungan atau produk keuangan lainnya. Berbeda dengan fintech, hanya bermodalkan KTP dan handphone, kini masyarakat sudah bisa mempunyai tabungan sampai pinjaman uang. 

 

Selain itu, perusahaan fintech memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha kecil untuk menerima investasi 100 ribu profit harian terbaik dalam rangka pengembangan usaha. Hal ini sangat berbeda dengan pembiayaan perbankan yang biasanya lebih mendukung pembiayaan dalam skala besar dan menengah. 

 

Selain itu, bank konvensional umumnya juga memiliki sejumlah birokrasi yang berbelit-belit dengan segudang syarat yang sulit dipenuhi oleh pelaku usaha kecil. Hal ini semakin membuat para pelaku usaha kecil lebih memilih jasa fintech sebagai penyedia modal untuk awal usahanya. 

 

2. Praktis dan Cepat

Bila di bank konvensional kita harus membawa dokumen dan pergi ke cabang bank tersebut untuk melakukan transaksi, pendaftaran tabungan, mengajukan kredit dan lain sebagainya, dengan fintech kamu bisa menghemat banyak waktu karena proses pendaftarannya yang tidak memakan waktu lama, dan cukup menggunakan smartphone saja. 

 

Amartha contohnya, untuk mendaftarkan basic account, cukup mengunggah foto KTP dan foto selfie serta menyambungkan akun e-commerce dengan riwayat transaksi. Hanya butuh waktu 1 menit untuk melakukan simpan pinjam peer to peer lending. 

 

3. Keamanan Fintech yang Terdaftar di OJK Sudah Terjamin

Fintech memiliki metode keamanan yang advance, yang berupa data biometrik, tokenization dan enkripsi. Sehingga menjamin data pelanggan tetap aman dan tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Sehingga tak heran bila fintech dapat memberikan investasi 100 ribu hasilkan jutaan rupiah.

 

Tumbuhnya fintech di Indonesia dengan subur dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Hadirnya fintech ilegal yang mengenakan bunga tidak masuk akal dan penagihan yang tidak manusiawi, membuat nama fintech terkesan negatif akhir-akhir ini. 

 

Namun, dengan adanya OJK kamu tidak perlu khawatir lagi dengan keberadaan fintech ilegal yang meresahkan masyarakat. Karena lembaga ini terus mengawasi semua kegiatan fintech agar terus bertumbuh kembang dengan subur di Indonesia.


EmoticonEmoticon